Lahan dan Hutan Diobok-obok, Kenegerian Siualuoppu Tarutung Terancam Banjir Bandang

Aktivitas penebangan Pinus telah mengobok-obok lahan dan hutan di sekitar Kenegerian Siualuoppu, Simaungmaung, dan Sitakka. Merusak ekosistem dan berpotensi menjadi ancaman banjir bandang.

topmetro.news – Aktivitas penebangan Pinus telah mengobok-obok lahan dan hutan di sekitar Kenegerian Siualuoppu, Simaungmaung, dan Sitakka. Merusak ekosistem dan berpotensi menjadi ancaman banjir bandang.

Sebagaimana liputan topmetro.news sejak September 2023 hingga Senin (23/10/2023), sejumlah alat berat milik pengusaha dari Kecamatan Sipoholon terlihat mengangkut kayu Pinus yang ditebang dari arah barat Kenegerian Siualuoppu dan ditumpuk di Dusun Sitakka Desa Aeksiansimun Kecamatan Tarutung.

Diduga penebangan pohon di kawasan gunung di bagian barat Kota Tarutung itu (Sitakka, Simaungmaung, dan Sinatnat) sudah berlangsung lama. Hal itu terlihat dari banyaknya jalan tanah yang dibuka untuk dilewati berbagai jenis alat berat.

Berkali-kali

Kawasan Jalan Sisingamangaraja tepatnya di Simpang Sigompulon Kelurahan Hutatoruan I dan IX Tarutung (samping Hutanami Cafe & Resto) telah berkali-kali menerima limpahan air yang turun dari lintasan jalan alat berat di Dusun Sitakka dan Sitaretare (Simaungmaung).

“Setiap hujan deras, akan terjadi banjir di kawasan itu dan merepotkan petugas pemadam kebakaran. Sebelum penebangan hutan di kawasan Sitakka dan Sitaretare Simaungmaung, tidak pernah banjir seperti itu,” sebut W Lumbantobing warga setempat.

Kenegerian Siualuoppu

Penebangan pohon di hutan Kenegerian Siualuoppu akhir-akhir ini juga telah meningkat. Alat berat milik pengusaha dari Pagarbatu telah membuka jalan sampai ke arah Kecamatan Sipoholon, dimana ribuan hektar pohon Pinus tumbuh di areal itu.

Penebangan dan pembukaan jalan itu telah menimbulkan longsor di beberapa titik. Sehingga saat hujan turun deras, dua sungai kecil di Kenegerian Siualuoppu Aek Sibunibuni, dan Aek Kaidupan menjadi keruh berlumpur.

“Kondisi ini perlu diwaspadai warga Kenegerian Siualuoppu. Jangan sampai terjadi banjir bandang. Ancaman besar kalau hutan Pinus di kawasan Sinatnat, Sempat, dan sekitarnya digunduli. ‘Molo litok aek di toruan, ikkon tikkiron do tu julu’,” imbuh Lumbantobing.

Ia sebelumnya tidak tahu, kalau Dolok Sitaretare sudah gundul dan banyak jalan alat berat.

Di Sipoholon

Penebangan pohon di hutan masyarakat dan hutan alami juga terjadi di kawasan Desa Rurajulu Kecamatan Sipoholon.

Sumber wartawan di Sipoholon menyebutkan, ‘toke’ penebangan kayu Pinus dan kayu alam itu berasal dari Jakarta. Bahkan informasinya ikut mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil Sumut II.

Selektif

Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Taput Tombang Marbun SE merasa prihatin atas kerusakan lahan dan hutan di kawasan Rura Silindung. Katanya, tidak ada larangan bagi masyarakat untuk menjual tanaman atau pohon miliknya. Namun harus juga memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan.

“Pejabat pemerintah pembuat rekomendasi penebangan pohon milik masyarakat wajib untuk memperhatikan dampak lingkungan. Kalau ada potensi bencana, seharusnya rekomendasi izin tidak diberikan,” sebut Tombang Marbun yang dikenal peduli lingkungan kawasan Silindung.

Harapan Bupati

Bupati Tapanuli Utara Dr Drs Nikson Nababan MSi pada kesempatan penyerahan bantuan kepada warga terdampak bencana di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati, Jumat (20/10/2023), menyebutkan, masyarakat harus waspada bencana alam.

“Semua masyarakat harus lebih hati-hati, dan tetap waspada karena bencana bisa datang kapan saja,” tambah Bupati.

Bupati Taput mengajak masyarakat untuk bersama-sama jaga alam ini agar terhindar dari bencana alam. “Kalau kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita. Salah satunya menjaga hutan dan lahan. Mari kita rawat dan cintai bersama Kabupaten Tapanuli Utara,” tutup Bupati saat itu.

Siap Ganti Rugi

Simamora, kepercayaan pengusaha kayu dari Kecamatan Sipoholon, menjawab konfirmasi melalui WA terkait kegiatan penebangan pohon di kawasan Sitaretare dan sekitar Dusun Sinatnat membenarkan, mereka membeli kayu dari masyarakat. Bukan dari kawasan hutan.

“‘Nahutuhor do hau lae. Molo adong na sega tanggung jawab do hami padengganton. Ai puna ni masyarakat do hujama hami. Dang kehutanan’. (Kayu itu saya beli. Kalau ada yang rusak kami siap bertanggung jawab. Yang saya usahai kayu masyarakat. Bukan kehutanan),” sebut Simamora.

Sulit Konfirmasi

Tidak ada informasi, dari instansi mana rekomendasi penebangan kayu di kawasan Sitaretare dan sekitar Dusun Sinatnat. Kabid Petaatan dan Penataan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Taput, yang berkompeten memberikan informasi terkait penebangan kayu di Tapanuli Utara, sedang berada di luar kota.

“Pak Kardo yang berkompeten memberi keterangan terkait hal itu,” sebut Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Taput.

Saat wartawan berusaha mengkonfirmasi melalui WA, sebagaimana anjuran sekretaris dinas tersebut, kabid tidak merespon walaupun status WA aktif.

reporter | Jansen Simanjuntak

Related posts

Leave a Comment